Friday, July 29, 2011

I MOVED


moved to new blog: here :)

Tuesday, April 26, 2011

100 Reasons Why I Love You

  1. You don’t pretend to be like anyone else, you’re you.
  2. You’re honest to a fault
  3. Getting along with my family
  4. Mature in the most dire situations
  5. Bravery- don’t care what other’s say.
  6. Stand up for what you believe in
  7. That special combination of colognes of how you smell good.
  8. When you look at me for no reason and I giggle
  9. Teach or reteaching me words I thought I knew
  10. for challenging me
  11. you don’t apologize for who you are
  12. Somehow magically always cheering me up
  13. Love me flaws and all
  14. Being there when I couldn’t breath
  15. Your beloved and sincere kisses
  16. Encouraging me to say what is on my mind
  17. always ready to listen even if its nothing new.
  18. never making fun of me and accepting me as truly me.
  19. including me in your family
  20. Still give me butterflies
  21. remembering things- names,dates,& my birthday!
  22. taste in music and slowly into horror
  23. respecting me and don’t try to change me
  24. never co-ersed me or asked me to do something I’m uncomfortable with.
  25. I am at peace with you.
  26. understand eachother,compromise or work as a team.
  27. Such a wise-cracker, hehehehe always some witty joke!
  28. tease eachother without insulting eachother.
  29. Having an open mind and open heart
  30. Patience and apologies even when I’m bugged out
  31. try to keep up on science so you can update me
  32. Jamming on the guitar for the heck of it.
  33. holding my hand in public and you laughing at me to keep up
  34. Your creativity in writing and drawing
  35. how lucky I am to have you
  36. accepting my disabilities especially heart
  37. I love you- you mean it and say it to me in sign language
  38. That you agree with me on hollywood.
  39. aren’t afraid to introduce me to friends or all of us chill
  40. how you always manage to suprise me
  41. hearing you sing when you think I’m not paying attention
  42. Sharing secrets or dreams
  43. When you make me blush
  44. taking random photos of everything & showing them to me
  45. Make my life worth living.
  46. talking sense into me when i’m worrying or overreacting
  47. for caring about my happiness
  48. when you kiss the top of my head
  49. when you put your arm round my shoulders when we’re walking
  50. when you tell me how cute i am when i get annoyed
  51. your smile
  52. how you don’t care what others think of you
  53. when you just look at me for no reason
  54. when you let me show you stuff on the internet even though I know you don’t really find it that interesting
  55. for listening to me
  56. for having hobbies and interests
  57. From one of your smile disappears all my sadness. 
  58. We can talk abaut everything and nothing. 
  59. You give me a chance to feel like a woman 
  60. You are special. 
  61. You know how to make me smile. 
  62. You understand me of a glance 
  63. You have the keys to my heart. 
  64. You are my most precious treasure 
  65. To you it is impossible for a long time to be offendet 
  66. You’re like a magnet pulling me to you. 
  67. Your love protects me 
  68. You make our life happy 
  69. You’re always happy about me just simply you are 
  70. You always achieve your goals 
  71. You teach me to love 
  72. Me began to beat faster heart when i see you 
  73. I like how you can express feelings without saying a word 
  74. I like that with you i feel like i grow wings 
  75. You believe that everything will be fine. 
  76. Next to you, i feel that everything is possible 
  77. Because you have a unique,mischievous,mysteriaus deep-playing-intriguingly-enticing-misteriously-hitryusche charmingly delicate sparkling eyes:) 
  78. You can call me,to tell that you love me 
  79. I can ask you stupid question:) 
  80. You are so smart 
  81. Your support-all for me. 
  82. Every day i thank God for the fact we met. 
  83. when you made me a song :)
  84. How you’re defensive about me. I adore how you feel the need to protect me, and how you’re willing to beat up anyone who disrespects me
  85. The few times you get jealous, because it’s kind of cute. Not to mention it makes me feel a lot better about being so overprotective and prone to jealousy myself. Mind you, it’s not because I don’t trust you, but because I just want you all for myself.
  86. I love how you go to church with me
  87. How we can sing to each other.
  88. I love how I can’t ever stop thinking about you.
  89. How every single romantic song I hear reminds me of you, almost instantly.
  90. We talk to each other about big, future things. 
  91. ow we can tell each other everything. Literally. You know absolutely everything about me.
  92. I love how you help me with my projects and stuff. Big things, like printing the final draft out, or helping me finish a part of something. It shows you care.
  93. How you’re nice to everybody.
  94. You’re such a happy person. You always manage to cheer me up, because you’re just always in a great mood. Even when something is wrong with you, you try not to waste your time feeling depressed.
  95. The adorable texts you send me.
  96. You can make me smile no matter how bad my day was.
  97. How you actually like me for who I am.
  98. I’ve never once been bored with you.
  99. I love how you’re a personality guy, not a superficial guy.
  100. i love how i can trust you


How beautiful life has become since you came into it. I used to hold my breath, honk the horn, and make a wish when I went through a tunnel. I’ve done it all my life, and superstitiously believed that if you did all these things your wish would come true. Shortly after I met you, the horn went out on my car for no reason. I didn’t get it fixed because really, that was the only time I ever used it, and I don’t need to anymore.

#eeaaaaaa #edisigalau #abaikan

Monday, April 25, 2011

Easter And Stories Behind








Whenever we see the cross, may it always be: 
A sign of live, 
a sign of hope, 
a reminder of everlasting love. 

Semoga kebangkitanNya membawa semangat baru untuk selalu meneladani kasihNya dalam keseharian kita. Sugeng Paskah :)


Monday, March 28, 2011

No Need to Worry, Rain


Because somewhere over the rainbow,
..... I'll find you.

Wednesday, March 23, 2011

Quote of the Day

‎"...kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil tanpa terganggu - Maka tanpa ragu kamu akan memilih satu detik bersamanya untuk diabadikan. Cukup satu. Satu detik yang segenap keberadaannya dipersembahkan untuk bersamamu, dan bukan dengan ribuan hal lain yang menanti untuk dilirik pada detik berikutnya." 

Dee Lestari

Monday, March 21, 2011

Mengeja Rapot Merah Kebebasan Beragama di Indonesia

Akhir-akhir ini masalah kebebasan beragama dan berkeyakinan sedang mengemuka di masyarakat. Masih segar di ingatan kita peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, mengalami kekerasan dan teror fisik yang dilakukan oleh sekelompok oknum. Dan menilik beberapa waktu ke belakang, terjadi pula tindakan kriminal yang memakan korban beberapa orang jemaat dari Gereja HKBP (Huria Kristen Barak Protestan) di wilayah Ciketing, Bekasi. Satu orang dipukuli dan seorang lainnya ditusuk dalam perjalanan mereka untuk menghadiri kebaktian.

Harmoni umat beragama di negeri ini memang sedang mendapat ujian yang cukup serius. Emosi, provokasi, dan ketidakpatuhan aturan main yang sudah disepakati bersama di pihak lain melahirkan tindak kekerasan yang serius. Toleransi seperti kehilangan mantra ajaibnya. Dialog-dialog antar agama seperti hampir tanpa makna. Antara apa yang diajarkan oleh agama dengan praktek seperti begitu berjarak. Apa sesungguhnya yang harus dilakukan untuk menjaga harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia?

Indonesia adalah negara multietnis dan multiagama dengan ragam variasi agama dan model-model pemahaman praktikal keagamaan yang tidak homogen. Disharmoni begitu mudah tercipta. Agama didefinisikan sebagai suatu kebenaran, sehingga berkonsekuensi pada anggapan ketersesatan seseorang yang tidak memegang teguh agama atau orang di luar agamanya. Lebih dari itu, bagi Karl Marx, agama adalah candu yang melekat pada diri masyarakat. Berdasarkan reaksi-praksi tersebut, terbentuklah semacam blok atau wilayah-wilayah agama yang melahirkan dikotomi ‘kami’ atau ‘mereka’. Nyaris tidak ada jembatan yang mengantarkan ‘kami’ dan ‘mereka’ pada suatu titik kebersamaan, sehingga menjadi ‘kita’. Ide pluralisme agama, yang salah satunya digemakan oleh Cak Nur, sesungguhnya ingin menjembatani ‘kami’ dan ‘mereka’ dan mengantarkannya untuk menjadi ‘kita’, yakni kesadaran bahwa semuanya adalah makhluk ciptaan Tuhan dalam derajat dan harkat, serta martabat yang sama; meskipun memiliki perbedaan persepsi dalam memandang Tuhan.

Konsep pluralisme agama bukanlah menyamakan semua agama, tetapi mengarahkan pemeluk agama untuk menghargai dan menghormati pemeluk agama lain dengan memahami bahwa pemeluk agama lain juga memiliki keyakinan yang sama tentang kebenaran agama yang dipeluknya. Masing-masing agama meyakini adanya Tuhan, dan karena keyakinan itulah mereka beragama. Selain itu masalah agama dan keyakinan adalah dominasi manusia secara individu. Tidak ada, tidak pernah ada, dan tidak akan pernah ada satu kekuatanpun yang diberi hak dan memiliki kemampuan mengatur hati dan pilihan manusia, kecuali si empunya sendiri. Kebebasan memilih agama melekat pada eksistensi manusia sebagai makhluk individu. 

Pada dasarnya, bila dilihat melalui dasar-dasar fundamental, masing-masing agama menawarkan konsep dan membiarkan orang yang ditawari untuk menggunakan haknya: menerima atau menolak. Menjadi sangat tidak relevan ketika kemudian umat beragama mencoba memaksakan kehendak terhadap orang yang berlainan agama, apalagi dengan jalan kekerasan, intimidasi, teror, agitasi, dan provokasi. Atau bahkan menciptakan suasana tidak kondusif yang merusak harmoni kehidupan beragama yang heterogen. 

Antara ajaran agama dengan sikap pemeluk agama memang tidak selalu selaras. Apa yang dilakukan oleh pemeluk agama tidak sepenuhnya dapat disebut sebagai representasi dari ajaran agama yang diyakininya. Antara ajaran agama dengan fakta umat beragama tidak selalu linear. Para koruptor menyebut dirinya beragama, sementara ajaran agama justru melarang tindakan korup. Orang mengaku beragama, tapi akhlaknya terhadap sesama buruk. Kekerasan terhadap pemeluk agama, apalagi pelakunya beragama lain, dari agama manapun pelakunya, atau apapun motifnya, jelas merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan oleh ajaran agama manapun. Semua pihak, manapun itu, harus saling menghormati, menghargai, dan menjunjung tinggi perbedaan agama dan keyakinan serta aturan main (hukum dan perundang-undangan) yang berlaku. 

It would be much better if we live together in harmony, right?

Friday, February 25, 2011

Tentang Menunggu

kau pernah ajari aku
kalau hujan bukan untuk diraba,
tapi untuk dirasa
saat itu kau suruh aku pejamkan mata
dan mengulurkan tangan keluar jendela
saat itu hujan sedang deras luar biasa
kau suruh aku rasakan nada-nada
detak-detak hujan, katamu saat itu
kau suruh aku bebaskan pikiran
katamu aku orang yang rentan
dan kau tahu apa, saat itu apa kau kata benar adanya
aku merasa bebas,
aku sungguh merasa lepas
tapi sayang sungguh faktanya,
kau tak pernah tahu apa kurasa.

kau pernah ajari aku
kalau udara bukan hanya untuk dihirup
hanya itu katamu tidak hidup
kau bicara bahwa aku bisa membaui udara
lalu aku bisa bedakan mana oksigen dan karbon dioksida
kau juga berkata oksigen adalah untuk ku bernapas
seperti layaknya padi pada kapas
seperti layaknya tinta pada kertas
kau ajari aku hirup udara
selayaknya akau harus lepas derita
hei, tahukah kamu,
ketika kita bersama habiskan waktu,
sangat mudah rasanya itu.
semudah aku bernapas,
semudah tertawa lepas,
seperti yang kau ajarkan tempo hari
bahwa aku harus belajar menertawai diri sendiri
bahwa aku jangan terlalu kaku,
harus santai bawa hidupku,
harus maju bawa kakiku
dan tahukah kamu,
setelah itu pandanganku pada dunia jadi berubah
semua jadi terasa lebih indah
seperti embun pada daun-daun basah
sayang kau tak pernah tahu apa-apa kurasa setelah itu,
segala-gala dalam isi hatiku.

kau pernah ajari aku bagaimana cara merindu
bagaimana seseorang dapat berharga
bagaimana seseorang ubah lainnya
kau ajari aku untuk lanjutkan hidup
bagaimana tidak menyerah,
bagaimana tidak pasrah
kau ajari aku merasa, membau, bernapas, merindu
namun setelah itu,
adakah kau tahu dalam hatiku?

kau pernah berkata:
oksigen untukku bernapas,
lalu kubisa tertawa lepas,
bersama burung dan anai-anai topas.
suaramu selembut sutera,
ajari aku untuk bicara.
tapi kau tak pernah tahu apa kurasa.

Love is the answer, at least for most of the questions in my heart.

How could you tell if something is about to start, but you don't know how to make it happen? I couldn't. It just happened - we don't really see as it were approaching. We could feel it, but sometimes we don't. And you know what, it feels so weird to have a strange feeling like this. Sometimes I feel like I wanna quit, but on the other hand I want to stay. I'm dizzy. I can't think clearly. And suddenly my world is full of him. Waaaaa :((

Well, I met this guy two years ago on our church event. He was quite and cool at that time. But time goes by and we became a good friend. He's totally insane. Crazy, silly, stupid (sometimes), funny, just like me. We love to do something silly, we love to hanging around, we love to take some beautiful pictures, we both have the same interests. Don't you think that we are so perfect, just like soul mate? No! Actually we are two different pole of the earth. So much distinction. A lot of incompatibilities. But we don't care about that. We share and fixing away every flaw.  We argue and tolerate. We cry and we laugh. We fight sometimes, and reconsiliate. We don't care about differences between us. We just happy together. As good friends.

But things are changing.. Somehow I realize how our feelings have transformed into another kind of emotion. Not the same feeling like when we first met. We care and love each other, but it's never be same again. There is passion, anxiety, curiosity, and jealousy. There is something between us that we don't know how to tell. Our friendship has transformed into something called love. I know we both feel it. But we're too shy to say what we feel inside. Is it bother you with worries about your own feelings? 

If only I could change the time and make sure that everything's on the right place.  Our journey was so wonderful that we (probably) didn't want to write another story, our own storyWe're too cozy with our place right now - too shy to tell, too afraid to make a start. But I'm tired with this.. And deep down in my heart, I knew I always want to make another story. Find our own road. It should always keep intriguing, so every moment I will need to ask, how about you? do you feel the same? do you love me? do you love me today?

And I don't know how to answer these questions.  

If only I could find my way to the ocean
I'm already there with you
If somewhere down the line we will never get to meet
I'll always wait for you after the rain
(after the rain - adhitia sofyan)

There's always a rainbow after the rain.
Just wait.
:)

Saya Tidak Butuh Cinta

Saya tidak butuh cinta,
Jika itu hanya teman main mata
Teman untuk kau bawa-bawa,
Lalu dipamerkan pada dunia
Itu bukan cinta namanya.

Saya tidak butuh cinta,
Jika itu hanya orang kau bodohi
Yang kau ajak sana-sini
Dan kau atur segala segi
Itu hanya budak belaka.

Saya tidak butuh cinta,
Jika itu dengan pamrih
Segalanya kau anggap lirih
Besar harapmu,
akan deru dan rayu
Cinta itu mudah layu
Dan akan pergi bawa angin berlalu.

Saya tidak butuh cinta,
Jika itu sebatas kata
Mudah saja ditemukan di mana
Setiap bicara lantas dengar apa cinta
Di kananmu, di depanmu, di sela-sela telinga
Apa terucap bukan tabu,
hanya tak sejalan dengan rasamu.

Saya tidak butuh cinta,
Jika itu bukan Kamu.
Itu saja.

oh daaaaaaaamnnn!!

Tuesday, February 8, 2011

Kepada Kamu Dengan Penuh Kebencian

Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.

Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.

Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?

Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah sikapmu kemarin hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.

Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, “Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,” harus dimentahkan oleh hati yang berkata, “Jangan hiraukan logikamu.”

Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.

Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…

aku takut sendirian.

Tuesday, February 1, 2011

A Piece -- part three

"Ratalah risau dan malam
yang memunculkan pesona
memadamkan keinginan
disini, dalam kebisingan
aku berteriak
memaki dirimu - yang memikat'

Saturday, January 1, 2011

Crush on the Seashore

Time has no divisions to mark its passage
There is never a thunder-storm or blare of trumpets 
to announce the beginning of a new month or year
Even when a new century begins
It is only we mortals who ring bells and fire off pistols







We spend January 1walking through our lives, room by room,
drawing up a list of work to be done, cracks to be patched







Maybe this year, to balance the list,
we ought to walk through the rooms of our lives...
not looking for flaws, but for potential.

Happy New Year 2011 :)